ilustrasi |
Kabarnusa.com –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan jika infrastruktur di
Indonesia masih tertinggal karenanya dia mengajak investor Timur Tengah
berinvestasi.
Lebih khusus lagi kepada investor asal Uni Emirat Arab (UEA) Jokowi meminta agar bisa terlibat investasi proyek nasional.
Tawaran
investasi disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bisnis
dengan pengusaha UEA di Abu Dhabi, UEA, Minggu 13 September 2015.
Kata Presiden Jokowi, pemerintahan yang dipimpinnya memahami infrastruktur di Indonesia tertinggal.
Karenanya,
pemerintah menggenjot ketertinggalan dengan terus membangun
infrastruktur. Baik pengembangan yang ada dan memberikan pengaruh pada
pembangunan jangka menengah dan panjang.
Sejumlah proyek infrastruktur nasional bisa diikuti para pengusaha dari berbagai negara termasuk dari investor Timur Tengah.
Karena
keterbatasan anggaran pemerintah sehingga perlu pembiayaan lebih banyak
lagi untuk mendanai semua proyek infrastruktur yang nantinya dibangun.
Indonesia
saat ini berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur baik berupa 24
pelabuhan laut, 15 airport baru, jalan tol 1.000 KM.
Juga
menggenjot jalan antar provinsi 2.600 KM, dam ada 49 dan pembangkit
listrik ada 35.000 MW, dan juga kita kembangkan transportasi massal di
23 kota-kota besar
“Dengan pembangunan sejumlah proyek itu, maka
Indonesia, akan menjadi negara industri berbasis manufaktur,” tegas
Jokowi dikutip laman Setkab.
Hadir dalam pertemuan dengan para
pengusaha UEA itu seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag
Thomas Lembong, Menlu Retno Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Utusan
Khusus Presiden untuk Timur Tengah Alwi Shihab. (ari)