Jubir Presiden dalam Workshop Komunkasi Publik Kementerian PUPR di Sanur |
DENPASAR – Juru bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi sudah kenyang dengan kritik maupun gempuran di media sosial atas kinerja lembaga pemerintahan karena dia mampu mengelola semua krisis itu menjadi poin atau keuntungan.
Menurutnya, krisis dialami Kementerian atau Lembaga Non Kementerian di era pemerintahan Presiden Jokowi, harus dapat dikelola secara baik. Terlebih lagi di era media sosial seperti sekarang di mana masyarakat bisa menuangkan segala macam kritikan dengan bebas dan mudah.
“Sebagai orang humas, kita harus mampu membalikkan situasi krisis menjadi sebuah keuntungan untuk kementerian,” tutur Johan dihadapan 70-an peserta Workshop Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Sanur, Bali, Selasa (13/3/2018).
Sebagai ujung tombak Kementerian PUPR dalam menyampaikan informasi, peran staf komunikasi publik PUPR amat penting.
Dia mencontohkan langkah sigap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pasca kejadian rubuhnya tiang penyangga tol Becakayu di Jakarta, Februari silam, sebagai hal yang positif dan cukup efektif dalam meredam situasi krisis.
“Setelah Menteri Basuki menghentikan sementara waktu proyek infrastruktur melayang di atas tanah, gejolak pemberitaan negatif langsung reda,” kata Johan.
Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga mengisahkan berbagai pengalamannya selama di KPK yang harus menghadapi mereka yang pro dan kontra masyarakat dengan kebijakan yang diambil lembaga antirasuah itu.
Dicontohkan, kasus Cicak-Buaya, menjadi pelajaran penting bagi Johan sebagai seorang praktisi humas. Peserta workshop amat antusias mendengarkan paparan Johan, dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis.
Workshop Komunikasi Publik Kementerian PUPR mengambil tema “Manajemen Isu dan Komunikasi Krisis”, diikuti peserta dari Balai dan Unit Kementerian PUPR dari seluruh Indonesia. Workshop ini diselenggarakan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR bekerja sama dengan Spora Communication, 12 – 15 Maret 2018.
Selain mendengarkan pemaparan Johan Budi dan Eva Chairunisa, juru bicara Kereta Commuter Indonesia, peserta juga diminta melakukan peliputan ke pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, pembangunan Waduk Muara Nusa Dua, dan pengamanan Pantai Sanur.
Peserta dari berbagai institusi di bawah lingkungan Kementerian PUPR se-Indonesia itu, juga akan diminta mempublikasikan hasil liputannya di media sosial. (rhm)