|  | 
| Wakil Ketua TPID Provinsi Bali Trisno Nugroho/Kabarnusa | 
Jakarta – Berkat program inovasi yang diusung Tingkat Sidaya dan Siaga:
 Peningkatan Produksi Ikan dan Daging Ayam serta Penyiapan Sistem Informasi
 Harga TPID Kabupaten Badung Meraih Penghargaan TPID Kabupaten/Kota Berprestasi
 Tahun 2020 Wilayah Jawa Bali.
Selain Badung, Kabupaten Bangli juga meraih Penghargaan TPID Kabupaten/Kota
 Berprestasi Tahun 2020 Wilayah Jawa Bali.
Menteri Koordinator Perekonomian
 selaku Ketua TPIN pada acara Rakornas Pengendalian Inflasi XI pada 22 Oktober,
 mengumumkan TPID Kabupaten Badung kembali meraih juara untuk kategori TPID
 Kabupaten/Kota Berprestasi Tahun 2020 untuk Wilayah Jawa Bali.
Dalam kategori yang sama, TPID Kabupaten Bangli juga kembali meraih predikat
 Nominasi 1.
Wakil Ketua TPID Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan, keberhasilan TPID
 Kabupaten Badung dan Bangli dalam meraih prestasi tersebut tidak terlepas dari
 koordinasi yang baik antar instansi dan dukungan seluruh masyarakat.
“Program inovasi yang diusung TPID Badung adalah Tingkat Sidaya dan Siaga:
 Peningkatan Produksi Ikan dan Daging Ayam serta Penyiapan Sistem Informasi
 Harga,” Trisno menuturkan dalam keterangannya Minggu (24/10/2020).
Program tersebut ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan pasokan dan
 keterjangkauan harga ikan dan daging ayam melalui pemanfaatan aplikasi Fish-Go
 dan agribisnis ayam pedaging, serta mewujudkan komunikasi efektif melalui
 pemasangan alat LED running text perkembangan harga.
Program inovasi yang diusung TPID Kabupaten Bangli adalah Pesona Hortikultura
 Kawasan Batur dengan tujuan mendukung stabilitas harga komoditas hortikultura
 secara lokal maupun nasional dengan dukungan dan pemanfaatan teknologi dari
 hulu hingga hilir oleh petani milenial.
Rakornas Pengendalian Inflasi yang mengambil tema “Transformasi Digital UMKM
 Pangan untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga menuju Indonesia
 Maju” dibuka secara resmi oleh Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan lima pesan penting.
 Pertama, kebijakan pengendalian inflasi tidak hanya fokus pada upaya-upaya
 pengendalian harga, namun juga diupayakan dapat memastikan daya beli
 masyarakat.
Kedua, pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat kebijakan Pemerintah
 Pusat dengan melakukan percepatan realisasi APBD. Ketiga, penguatan sinergi
 antara Pemerintah Pusat dan Daerah dilakukan dengan mengarahkan belanja pada
 produk-produk dalam negeri, baik produk pertanian maupun UMKM.
Keempat, ketersediaan data informasi dan neraca pangan yang valid dan akurat
 diperlukan untuk mendukung perumusan kebijakan tingkat pusat dan daerah,
 mengatasi permasalahan keterbatasan pasokan pangan, mendorong perdagangan,
 serta memperkuat kerja sama antardaerah.
Kelima, Pemerintah Daerah diharapkan dapat membangun optimisme pemulihan
 ekonomi dengan terus memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
 langkah-langkah kebijakan dan penanganan pandemi COVID-19.
Menko Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri
 Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Menteri Dalam Negeri turut
 memberikan sambutan pada Rakornas yang diikuti 542 Tim Pengendalian Inflasi
 Daerah (TPID) dari 34 provinsi dan 508 kabupaten/kota.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Bali senantiasa mendorong TPID
 Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali untuk terus melakukan inovasi dan
 kreatif dalam melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi agar pencapaian
 inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasaran inflasi nasional yaitu
 3,0±1% di 2020-2021.
Kata Trisno, selain itu, keterlibatan langsung pemimpin daerah di setiap rapat
 TPID sangat diharapkan. Hal ini mengingat kehadiran Gubernur, Walikota /
 Bupati atau wakilnya menjadi point penting dalam penilaian TPID award ini.
 (rhm)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 