Rute Kota Kinabalu Kembali Ke Bali, Bandara I Gusti Ngurah Rai Tambah Konektivitas Malaysia

Pada penerbangan perdananya, maskapai Indonesia Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 590 menggunakan tipe pesawat Airbus A320 terbang menuju Bandara Internasional Kota Kinabalu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 16.30 WITA mengangkut 119 penumpang.

11 Agustus 2024, 14:19 WIB

BADUNG- Konektivitas Pulau Bali dengan Malaysia bertambah seiring dengan mulai beroperasinya kembali penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu hari Jumat 9 Agustus 2024. Dengan bertambahnya rute tersebut, kini Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani dua penerbangan langsung untuk rute penerbangan Malaysia yakni rute Kuala Lumpur dan Kota Kinabalu.

“Sebelumnya penerbangan langsung rute Kota Kinabalu terakhir beroperasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada tahun 2016 lalu oleh maskapai Indonesia Air Asia. Saat ini, rute Kota Kinabalu kembali dilayani oleh masakapai yang sama dan rute ini menjadi yang pertama menghubungkan langsung Pulau Bali dengan wilayah Sabah, Malaysia” ucap General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan.

Pada penerbangan perdananya, maskapai Indonesia Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 590 menggunakan tipe pesawat Airbus A320 terbang menuju Bandara Internasional Kota Kinabalu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 16.30 WITA mengangkut 119 penumpang.

Pesawat tersebut dijadwalkan untuk terbang kembali menuju Pulau Bali dengan nomor penerbangan QZ 591 pada pukul 19.10 waktu setempat. Penerbangan ini akan beroperasi sebanyak tiga kali dalam seminggu yakni di hari Rabu, Jumat, dan Minggu.

Melihat potensi atas terbukanya rute Kota Kinabalu, Handy menjelaskan bahwa selama ini rute Malaysia menjadi salah satu rute dengan jumlah penumpang terbanyak di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Sesuai dengan data yang kami himpun, rute dari dan menuju Kuala Lumpur adalah salah satu rute internasional tersibuk sepanjang tahun 2024 ini dengan pelayanan kepada 1.054.970 penumpang secara keseluruhan. Selain itu, jumlah kedatangan WNA Malaysia di Pulau Bali juga cukup tinggi yakni mencapai 140.929 orang di tahun 2024 hingga bulan Juli,” jelasnya.

Lebih lanjut, Handy melihat dengan hadirnya rute penerbangan langsung dari dan menuju Kota Kinabalu di Bandara I Gusti Ngurah Rai, diharapkan dapat menjadi alternatif bagi para pelaku perjalanan dari Negeri Jiran untuk mengeksplorasi destinasi wisata Pulau Dewata.

“Kami yakin bertambahnya konektivitas Pulau Bali dengan Kota Kinabalu akan memberikan dampak positif bagi kedua negara, utamanya dalam meningkatkan sektor pariwisata di masing-masing destinasi. Dengan keindahan alam kedua destinasi yang luar biasa, diharapkan konektivitas antara Bali dan Kota Kinabalu mendorong jumlah kedatangan wisatawan mancanegara melalui warga negara Malaysia yang ingin berkunjung ke Bali, maupun wisatawan Indonesia yang ingin mengeksplorasi Kota Kinabalu,” lanjut Handy.

Di sepanjang tahun 2024, telah terdapat lima penambahan rute internasional baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai diantaranya Pudong, Bengaluru, Canberra, Abu Dhabi, dan Kota Kinabalu.

Selain itu, terdapat tiga maskapai internasional yang perdana beroperasi di Pulau Bali yakni Juneyao Airlines, IndiGo, dan Etihad. Dengan demikian, saat ini terdapat 37 destinasi internasional yang terhubung dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan dilayani oleh 39 maskapai. 

“Kami ucapkan Selamat dan sukses kepada Indonesia Air Asia atas beroperasinya rute Kota Kinabalu di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kembalinya rute penerbangan langsung Kota Kinabalu merupakan sebuah bentuk komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder dan kami harap terbukanya rute ini dapat memenuhi ekspektasi para pengguna jasa bandara,” kata Handy.

Sementara itu, Direktur Utama Indonesia Air Asia, Veranita Yosephine, menyampaikan “Setelah berhasil membuka rute sebelumnya Jakarta – Kota Kinabalu, rute terbaru ini kami harapkan dapat menambah peluang kerjasama Indonesia dan Malaysia untuk memaksimalkan potensi wisata dan ekonomi di masing-masing negara. Bali merupakan hub terbesar kedua kami setelah Jakarta yang melayani penerbangan ke Kuala Lumpur, Perth, Bangkok dan Singapura. Kami berharap rute ini dapat menjadi alternatif wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali untuk melanjutkan perjalanannya ke Kota Kinabalu, ‘Negeri Di Bawah Bayu (Angin)’ yang berada di Sabah, Malaysia,” imbuhnya.***

 

Berita Lainnya

Terkini