THK Forum Galang Dana USD 30 Miliar Lebih, Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Dana lebih dari USD 30 miliar yang terdiri atas komitmen, beberapa proyek dan insiatif untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan TBP berhasil digalang Tri Hita Karana (THK) Forum.

14 November 2022, 08:48 WIB

BadungTri Hita Karana (THK) Forum sukses menggalang dana lebih dari USD 30 miliar yang terdiri atas komitmen, beberapa proyek dan insiatif untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Forum tahun ke-3 Tri Hita Karana (THK) untuk pembangunan berkelanjutan bertemakan “Future Knowledge and Blended Finance for Better Business and
Better World.

Konferensi selama dua hari di bawah naungan Presidensi Indonesia untuk KTT G20 yang dihadiri oleh pemimpin dari bisnis, keuangan, pemerintah,
filantropis, dan akademisi.

Executive Lead of THK Forum 2022 dan Duta Besar Keliling untuk Kawasan Pasifik Tantowi Yahya, mengatakan, THK Forum akan berperan sebagai platform untuk menggalang dukungan dan merayakan komitmen, pengumuman, dan capaian untuk mendorong Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB).

Menurutnya, forum ini berorientasi pada hasil, tapi tetap membuka ruang interaksi dan diskusi dari perserta agar bisa mencari solusi untuk mendatangkan investasi dan inovasi berkualitas.

Saat membuka THK Forum 2022, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, menyatakan, komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim sangat kuat.

Namun, semua menghadapi tantangan untuk mempercepat pencapaian TPB.

Untuk itu, pembiayaan campuran sangat penting untuk membiayai begitu banyak proyek iklim.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang memfinalisasi Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan, termasuk kolaborasi untuk penghentian pembangkit tenaga batu bara lebih cepat dari rencana, menuju
pada energi terbarukan.”

THK Forum mengumumkan penggalangan dana lebih dari USD 30 miliar yang terdiri atas komitmen, beberapa proyek dan insiatif untuk pencapaian TPB.

Inisiatif tersebut akan memprioritaskan hal-hal berikut:

  1. Percepatan investasi untuk transisi energi berkeadilan di Indonesia.
  2. Meningkatkan pendanaan untuk pengelolaan sampah dan infrastruktur berkelanjutan.
  3. Memobilisasi dana untuk solusi berbasis lingkungan, terutama laut, hutan, dan sistem
    pangan regeneratif
    Salah satu pengumuman utama adalah perjanjian inovatif antara PLN dan Amazon untuk
    menyediakan 210 megawatt (MW) energi terbarukan bagi empat proyek panel surya di seluruh
    Indonesia. Ini pertama kalinya pihak swasta akan mampu mengakses utilitas proyek panel surya
    baru di Indonesia.

Keempat proyek tersebut akan berlokasi di Jawa dan Bali, untuk mendukung sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali.

Komitmen Amazon untuk menjadi pembeli merupakan kunci penggerak bagi proyek ini. Selain itu, PLN berencana memperkenalkan lebih banyak peluang tarif hijau bagi perusahaan lainnya yang tertarik.

Dengan demikian, pilihan pengadaan energi terbarukan bagi pihak swasta akan lebih terbuka di Indonesia.

Global Vice President for Public Policy, Amazon Web Services (AWS) Michael Punke menambahkan tantangan iklim tidak dapat diselesaikan sendiri-sendiri,
baik oleh pemerintah, swasta maupun LSM.

Untuk itu semua perlu berkolaborasi, berbagi ambisi, dan membangun perhatian bersama.

Inilah pentingnya organisasi seperti THK Forum untuk hadir dan menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik guna mendorong kolaborasi.”

Presiden Direktur PT. PLN Darmawan Prasodjo, menyatakan alasan perlu mengakselerasi transisi energi adalah karena perlu hidup di dunia dimana energi murah itu bersih, dan energi bersih itu murah.

Pengumuman penting lainnya adalah peluncuran platform “Blue Halo S” dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia.

Blue Halo S adalah model baru untuk konservasi laut dan pengelolaan
perikanan di Indonesia dengan pendekatan perlindungan laut terpadu dan manajemen perikanan berkelanjutan pertama di Indonesia, yang dirancang untuk swadana ke depannya.


“Ada kebutuhan mendesak untuk mengonservasi ekosistem laut dan biodiversitas di dalamnya, sekaligus menyejahterakan masyarakat lokal secara berkelanjutan. Pendekatan Blue Halo S menjadi cetak biru untuk membuat hal ini menjadi nyata,” tutur M. Sanjayan, CEO Conservation International.
Inisiatif lainnya adalah program Bersih Indonesia oleh Alliance to End Plastic Waste yang mengumumkan komitmen senilai USD 36 juta untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi 70% polusi plastik di laut pada 2025 dan mencapai hampir nol sampah plastik pada 2040.

Melalui komitmen ini, the Alliance akan mendukung berbagai proyek di seluruh nusantara, termasuk program unggulan, Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik (Bersih Indonesia), yang telah dimulai dengan Tahap Satu di Malang.

Asia selama ini masih meremehkan potensi ekonominya dan kondisi ini sudah berubah.

Saat ini, ekonomi Asia semakin bertumbuh dan stabil, sehingga bisa menjadi tujuan pendanaan untuk investasi berkelanjutan.

Sudah terdapat komitmen politik, dan para penyedia modal paham bahwa hal ini adalah investasi yang menguntungkan.

“Pembiayaan campuran membantu
mempercepat proses ini,” tutur Managing Director and Regional Head APAC,
CDPQ Globa Leong Wai Leng.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno menyampaikan Indonesia telah memiliki program desa wisata dengan pembiayaan campuran, Desa Serangan, lanskap urban bersejarah di Bali yang merupakan salah satu lokasi wisata sebagai percontohan awal.

“Diharapkan model ini bisa direplikasi di tempat lainnya di Indonesia,” harap Sandiaga Uno.

THK mendukung setidaknya 20 proyek inkubasi yang akan memobilisasi lebih dari USD 30 miliar investasi pada berbagai sektor di bidang energi, kehutanan dan penggunaan lahan, laut dan air,
plastik, kesehatan dan pembangunan manusia. ***

Artikel Lainnya

Terkini