Kabarnusa.com – Pura Sandirata yang terletak di Lingkungan Sawe Rangsa, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, konon memiliki hubungan yang erat dengan. Pura Dang Kahyangan Perancak yang terletak di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.
Menurut sesjumlah tokoh masyarakat, Pura Sandirata merupakan peninggalan I Gusti Ngurah Rangsasa atau yang dikenal sebagai Raja Rangsasa pada jamannya, pernah berkuasa di wilayah Perancak.
Hingga kemudian Gusti Ngurah Rangsasa mengungsi ke daerah utara tepatnya di daerah Sawe karena dikalahkan oleh kesaktian Dang Hyang Dwijendra yang dalam sejarahnya memecahkan pura di Perancak saat melakukan persembahyangan karena paksaan Raja Rangsasa.
Hal ini pula yang menjadikan nama daerah Sawe bertambah menjadi Sawe Rangsasa. Di daerah Sawe Rangsasa ini kemudian oleh masyarakat sekitar dan pengikutnya didirikan sebuah Pura untuk memuja Ida Hyang Widhi dan menstanakan Gusti Ngurah Rangsasa sebagai awatara.
Lokasi Pura Sandirata yang diyakini sebagai peninggalan Gusti Ngurah Rangsasa tergolong unik, karena dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan dekat dengan sungai besar yaitu Tukad Aya.
Keberadaan Pura Sandirata di Lingkungan Sawe Rangsasa Kelurahan Dauhwaru ini oleh masayarakat sekitar diyakini memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Persembahyangan yang dilakukan pada hari piodalannya ini berlangsung sangat khyusuk dan hening. Seluruh prosesi upacara piodalan Pura Sandirata dipimpin oleh Ida Pedanda Gede dari Griya Sigaran Desa Batuagung.
Rabu (1/4/2015) di Pura ini dilaksanakan piodalan. Bupati Jembrana I Putu Artha bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Jembrana melakukan persembahyangan bersama di Pura tersebut.
Bupati Jembrana I Putu Artha menghaturkan punia untuk membantu biaya upakara piodalan yang diterima oleh I Ketut Miarsa salah satu penyungsung Pura tersebut.
Bupati Artha berharap umat tidak melupakan sejarah keberadaan Pura Sandirata apalagi memiliki keterkaitan dengan keberadaan Pura Dang Kahyangan Perancak.
Generasi muda perlu diberikan tutur mengenai sejarah pura, agar mereka keyakinannya makin kuat dari nilai-nilai luhur yang dilakukan oleh pendahulunya. Sebab semakin kita meyakininya maka kita juga yakin akan mendapat anugerah dan perlindungan.(dar)